Jangan Bilang Rindu! - Dwitasari
Aku menulis ini bersama rasa sakit yang tidak benar-benar aku pahami. aku menatap laptopku dengan wajah masam, berujung pada perasaan yang tak berhasil ku tebak. Mengertikah kamu, perjuanganku juga butuh kepedulianmu? Entah karena terlalu bodoh untuk menilai atau terlalu egois untuk memaklumi. Aku mencoba sabar menghadapimu. Aku mencoba bersabar, bersabar menghadapi sikapmu. Aku terus berusaha bertahan, berusaha mempertahankan yang harusnya aku lepaskan. Aku sudah menunggu sangat lama, mengharapkan perhatianmu yang menderas kearahku. Tapi hal itu tak kunjung aku temui. Kamu masih begitu, dengan omonganmu, dengan tingkahmu yang tak berubah. Apakah kesabaran dan perjuanganku benar-benar tak terlihat dimatamu? Kau mengetahui segalanyakan? Mengapa hanya diam dan bisumu yang selalu ku dapati dihari-hari kebersamaan kita? Aku ketakutan, kedinginan sendirian. Kamu tak pernah ada saat aku butuhkan. Aku juga tak paham, pantaskah kebersamaan kita terus aku perjuangkan? Pantaskah sosokmu selalu